Aku adalah seorang suami dari istri yang begitu setia. Urusan rumah
tanggaku begitu harmonis, apalagi masalah seks. Dikaruniai seorang anak
ganteng yang baru berusia 2 tahun. Usiaku saat ini baru menginjak 28
tahun. Dan ini adalah kisah mengharukan dalam hubungan terlarangku.
Mertuaku adalah wanita yang paling pintar merawat diri. Diusianya yang
menginjak kepala empat tidak membuat tampilannya terlihat seperti
ibu-ibu yang sudah memiliki cucu. Bapak mertuaku seorang arsitek, dan
saat peristiwa ini terjadi beliau sedang ada diluar pulau jawa.
Ibu Mertuaku saat itu terkena demam, sudah dua hari panasnya tidak
turun-turun. Sudah dibawa kedokter, namun ibu mertua memilih untuk
berobat jalan. Karena rumahku lebih dekat daripada rumah ipar-iparku,
dengan otomatis aku dan istri bergantian untuk menjaga dan merawat ibu
mertua.
Istriku sangat sayang sama ibunya, dan dia membagi tugas untuk merawat
ibu mertua.Aku mendapatkan jaga selepas pulang kerja, dan istri menjaga
dari pagi hingga aku pulang kerja.
Malam Pertama Merawat Ibu Mertua
"Yang... ayah pengen gituan dulu dong sebelum jagain mamah" ucapku sama istri.
"tahan aja dong Yah, nanti kalau mamah sembuh baru deh aku puasin lagi
ya! Mmmuuuaaaach..." penolakan lembut istriku yang membuat luluh senjata
tempurku.
"Iya deh sayang, tapi janji ya!" aku mengiyakan
"Iya suamiku yang ganteng. Aku pulang dulu ya..." kalimat terakhir yang
istriku ucapkan dimalam itu. Istriku pulang bersama anak kesayangan ku.
Dan tinggalah aku dan ibu mertuaku yang tergolek lemas didalam kamarnya.
Aku menyalakan TV dan saat itu ada movie menarik dichanel HBO, dimana
ada adegan yang lumayan merangsang libido walaupun movienya semi. Sedang
asyik nonton tiba-tiba aku dipaggil ibu mertua.
"jhon.. Jhon..." Ibu mertuaku memanggil namaku. Oh iya, namaku Jhony
(nama samaran). Dan bergegaslah aku menuju kamar ibu mertua yang memang
sengaja tidak dikunci.
"Iya mah, ada apa?" tanyaku kepada ibu mertua. Aku memanggilnya ibu
mertua dengan panggilan mamah. Karena hampir semua menantunya memanggil
Mamah, otomatis akupun ikut tradisi.
"Mamah keringetan Jhon, pengen ganti daster mamah. Tolong ambilin daster
mamah didalam lemari." Mamah menyuruhku untuk mengambilkan pakaiannya.
Karena demam, mamah begitu banyak mengeluarkan keringat, apalagi setelah
meminum obat.
"nih mah..." Aku memberikan daster baru sebagai penggantinya, dengan
segera berbalik badan karena takut mamah berpikir macam-macam.
"kenapa kamu Jhon? kok mamah dibelakangi gitu?" mamah bertanya karena sikapku tersebut.
"Kan mamah mau ganti baju, masa Jhony liatin sih. Kan gak sopan mah..." jawabku sekenanya.
"Kamu ini, kaya bukan anak mamah aja. Biasa aja kali Jhony, lagian mamah gak bakalan mengundang nafsu kamu kan?"
"Bu...bukan begitu mah... Jhony gak biasa aja..."
"Nih Jhon baju basahnya simpan dikamar mandi aja." Perintah mamah, dan akupun langsung berbalik badan.
Sungguh kagetnya aku saat membalikan badan. Dikira mamah sudah
menggunakan pakaian gantiya, hanya celana dalam saja yang dikenakan.
Payudara yang begitu indah muncul tampak menggantung karena faktor usia.
Namun masih dikategorikan payudara perangsang nafsu.
"Kamu liat apa Jhon?" mamah bertanya disaat kebengongan diriku muncul.
"Udah sana simpan bajunya, ada yang lebih juga dirumah mu masih aja
bengong liat punya nenek-nenek juga..." mamah ngomel ngeledek yang
membuyarkan kegugupanku.
"Justru itu mah, Jhony kaget kok bisa nenek-nenek masih kaya abg... hehehe" candaku sambil ngeloyor kekamar mandi.
Sesaat keluar dari kamar mandi yang lokasinya ada dikamar tidur mamah,
aku sudah tidak lihat lagi tubuh setengah bugil mamah. Mamah sudah
terlentang dengan selimut tebal menutupinya, tinggal bagian muka saja
yang tidak tertutup.
"Jhon, kamu malam ini tidur disamping mamah aja. Biar kalau ada apa-apa
mamah bisa bangunin kamu. Kalau kamu tidur diruang tamu nanti mamah
malah bingung" mamah memberikan amanah yang sudah menjadi sinyal salah
arti bagiku.
Lewat jam 10 malam, mata sudah mulai rapet. Aku langsung bergegas
kekamar mamah. Dan menjatuhkan dikasur mamah yang memang lebih empuk
daripada punyaku dirumah. Dan malam pertama merawat mamah, aku tidak
belum mendapatkan apa yang diharapkan. Faktor kelelahan setelah
aktivitas mungkin penyebabnya.
Sekitar jam 3 Dini hari, mamah membangunkan aku. Dia menggigil
kedinginan dan meminta aku untuk menambah selimut tebal lagi. Dengan
kondisi yang masih ngantuk, akupun mengambil selimut tebal jenis Bed
Cover. Dan segera menutup tubuh mamah agar tidak menggigil kedinginan.
Muka mamah pucat pasi, bibir berubah jadi putih dan bergetar. Keringat
dengan deras muncul dimukanya. Bingung sekali saat itu, dan apa yang
harus aku lakukan. Mu telpon istri tapi takut ganggu istirahatnya,
akhirnya aku mengingat saat kejadian istriku menggigil kedinginan dulu,
aku memeluk erat tubuhnya hingga suhu tubuh istriku normal kembali. Tapi
aku masih ragu, apakah trik ini bisa ampuh ditubuh mamah.
Karena rasa iba, akupun langsung masuk kedalam selimut tebal. Dan segera
memeluk tubuh mamah yang kedinginan. Awalnya aku memeluk mamah dari
samping, dan menempelkan tanganku diperutnya.
"Mamah, maafin Jhony. Jhon bukan kurang ajar, tapi seperti ini pernah
membuat istri jhon tidak mengigil lagi." bisik ku pada mamah yang masih
diam mengigil.
10 menit tidak ada perubahan, dan aku langsung menindih tubuh mamah.
Kubuka daster mamah agak keatas, agar perut mamah tidak terhalang saat
aku akan menempelkan perutku. Perut aku dan mamah kini menempel tanpa
pembatas benang sehelaipun. Kurang lebih setengah jam, bibir putih mamah
berubah warnanya menjadi biasa. Dan keringat tidak lagi deras.
Melihat situasi tersebut, aku berinisiatif untuk turun dan kembali tidur
disamping mamah. Namun mamah terus memeluk dengan erat, terbangun saat
aku bergerak.
"jhon, jangan lepaskan pelukanmu dulu ya. Mamah masih dingin."
"Ya udah mah, peluknnya nyamping aja ya. Jhon takut mamah keberatan
ditindih tubuh Jhon." ajak ku untuk berpelukan sambil tidur menyamping.
Kakiku kini saling silang dengan mamah. Kami tertidur hingga sinar
matahari masuk kedalam kamar yang menandakan sudah masuk pagi.
sekitar jam 6 pagi, Istriku datang dan akupun pulang untuk segera beraktivitas mencari nafkah lagi.
Malam Kedua Merawat Mamah
"Gimana kondisi mamah sayang?" tanyaku pada istri sepulang kerja yang langsung menuju rumah mamah.
"Udah baikan sayang, tapi kamu nginep semalam lagi ya disini. Kasian
mamah belum 100% pulih." jawab istriku sambil memerintahku untuk merawat
lagi malam ini.
Jam 7 malam istriku sudah pulang kerumahku. Kini aku kembali berdua
dengan mamah. Sekarang tidak lagi nonton Movie, melainkan langsung
menuju kamar mamah dan duduk disamping mamah yang tergolek diatas kasur.
"Istrimu udah pulang Jhon?" tanya mamah
"Udah mah, barusan..." jawabku sambil memijit betis mamah dari luar selimut.
"Jhon, sebenarnya mamah udah sembuh. Badan mamah kembali ringan, tapi
mamah masih malas untuk bangun. Jadi meminta istrimu untuk menyuruhmu
jagain lagi malam ini." mamah berkata sambil bangun dan duduk berhadapan
denganku.
"Syukur dech mah" jawabku ketus.
"maafin mamah ya Jhon, mamah sudah mengganggu jatahmu berhubungan badan
dengan istrimu" Ucapan membuat saya berhenti memijit karena kaget.
"Tadi istrimu bercerita panjang tentang kebahagiannya termasuk hubungan
seks mu, katanya kamu sudah lima hari belum mendapatkan jatah lagi ya
Jhon? karena harus jagain mamah?" lanjut mamah sambil bertanya
pertanyaan yang membuat naluri kelelakianku bangkit.
"Ya gitu deh mah. Mau gimana lagi.." jawabku sambil melanjutkan pijitan dibetis mamah.
"Jhon..." mamah memanggil namaku dan langsung memeluk erat. "Mamah
pengen pelukan seperti kemarin malam lagi Jhon. Peluk mamah lagi
sayang..."
Aku hanya bengong dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Nafas mamah
berubah menjadi nafas penuh nafsu. Batang kemaluanku berubah keras
karena hembusan nafas mamah jelas terdengar disamping telingaku.
Mamah mengangkat T-Shirt ku dan meminta aku untuk telanjang dada lagi.
Dan dia menusul melepas daster nya, dan kali ini hanya tersisa celana
dalamnya saja. Payudara menggantung indah itu tidak terlihat lama oleh
mataku, karena mamah langsung mendekap lagi tubuhku. Payudara tidak
terlihat namun kini terasa ada didepan dada, dan begitu kenyalnya.
Karena terdorong nafsu. Aku merebahkan mamah dan menindih tubuh mamah.
"Mah, maafin Jhony ya..." hanya itu yang aku ucapin sebelum melumat bibir mamah yang masih seksi itu.
Leher dan telinga tidak luput dari jilatanku. hanya suara "Ssssh... aassssh...ssssttt..." yang aku dengar dari mulut mamah.
Tanganku mulai memegang payudara mamah, puting yang sudah coklat
kehitaman menjadi keras dan begitu nikmat saat ku sedot. Tangan kiri
dipayudara satunyalagi hingga puas aku turunkan jilatanku menuju bawah,
perut mamah yang masih kencang menjadi padang kenikmatan aku dan mamah.
Saat aku akan membuka celana dalam mamah, mamah langsung bangun dan
mendorongku hingga jatuh rebah. Dengan cepat mamah langsung menurunkan
celana trainingku dan tidak lupa celana dalampun ikut dilepas.
Senjataku langsung digenggang mamah, dan begitu nikmatnya di emut sama
cewek selain istri. Sekitar lima belas menitan, mamah langsung menindih
ku dan kini WOT (women on Top) pun terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar