Keluarga Pak Jose adalah keluarga bahagia, setidaknya itu yang tampak
terlihat oleh para sahabat, tetangga maupun keluarga yang mengenalnya.
Pak Jose adalah pengusaha sukses berumur pertengahan empat puluh. Pak
Jose adalah lelaki gagah dan tampan. Banyak sekali perempuan yang
berusaha menjerat lelaki yang kaya-raya dan rupawan ini. Isteri Pak Jose
adalah perempuan cantik berumur 34 tahun bernama Michelle, yang biasa
dipanggil Miesye. Mereka berdua memiliki anak tunggal yang bernama
Rully, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Mereka tinggal di Pondok
Indah dengan rumah yang sangat besar, tiga orang pembantu perempuan,
dan satu tim security yang berjaga dalam shift 24 jam.
Namun, kebahagiaan keluarga itu, tampaknya hanya khayalan. Pak Jose
memutuskan untuk menceraikan isterinya itu dan memilih untuk menikahi
seorang bintang sinetron yang usianya 24 tahun. Kejadian itu menjadi
skandal yang menjadi santapan infotainment Indonesia. Aib keluarga yang
diekspos berulang-ulang membuat Miesye menjadi depresi dan mengurung
diri di kamar dan tak mau keluar dari kamarnya itu.
Hanya Rully keluarga Miesye yang ada di rumah. Namun Rully bingung harus
bagaimana membujuk ibunya untuk keluar dari kamarnya. sudah 2 hari
ibunya itu di dalam kamar. kemarin malam, Miesye mengurung diri setelah
menonton infotainment yang mengekspos dirinya secara detail dan berkesan
menghakimi. Miesye yang sudah patah hati dan tersakiti oleh tindakan
suaminya, tambah hancur karena malu akibat berita ini tersebar ke
seluruh negeri. Miesye hanya bisa menangis di kamar tidur tanpa sanggup
untuk melakukan apapun lagi.
Rully yang sudah berseragam sekolah lengkap, akhirnya memberanikan diri
untuk membuka kunci pintu kamar ibunya dengan kunci serep yang ia
miliki. kamar ibunya diterangi lampu kamar tanda bahwa karena
kesedihannya, ibunya tidak mematikan lampu tadi malam. Miesye tidak
tidur. ia berbaring telentang menatap langit-langit. hanya gerakan
dadanya naik turun yang memperlihatkan bahwa perempuan itu masih hidup.
Namun, bukan ini yang mengejutkan Rully, melainkan fakta bahwa ibunya
tidur di kamar hanya mengenakan BH dan celana dalam saja!
Rully yang masuk kamar dengan benak penuh kekhawatiran, teralihkan
perhatia dan pikirannya melihat tubuh molek ibunya yang setengah
telanjang itu. Sudah semenjak SD kelas 6 Rully menyadari ibunya ini
adalah wanita cantik. Rully, anak orang kaya, yang punya TV dan DVD di
kamar, sedari kelas 6 SD sudah menonton bokep di kamarnya. dan tak lama
setelah mengetahui mengenai bokep dan nikmatnya masturbasi, Rully
menyadari bahwa ibunya tak kalah dari artis-artis porno. malahan, karena
ibunya suka fitness dan yoga, tubuh ibunya mirip artis papan atas
hollywood!
Sambil menutup pintu perlahan, mata Rully asyik menjelajahi tubuh ibunya
yang putih mulus. perlahan ia mendekati ibunya sambil menikmati tubuh
ibunya yang ramping dan kencang itu. kedua payudara ibunya yang
berukuran 36 B, tidak tampak terlalu menonjol karena ibunya itu sedang
tiduran, namun tetap saja terlihat sedikit gundukan indah yang membuat
Rully meneguk ludah.
Ketika akhirnya Rully duduk di samping ibunya, Rully memanggil ibunya perlahan,
"Mi..... Makan siang dulu, Mi....."
Tidak ada tanggapan. Rully mengguncang bahu ibunya perlahan dan kembali
memanggil-manggil nama ibunya dan mengajaknya makan siang. Namun ibunya
tetap tidak bergeming. Ada sekitar lima menitan Rully
mengguncang-guncang bahu ibunya dan memanggil namanya. Miesye akhirnya
bergerak, namun bukannya menanggapi anaknya, melainkan membalikkan
badannya sehingga tidur miring membelakangi anaknya.
Bukannya khawatir, Rully malah tiba-tiba mendapatkan ilham mesum. Kesempatan nih, pikir Rully.
Berhubung keluarga Rully adalah keluarga modern, maka sudah biasa bahwa
di keluarga mereka saling memberikan ciuman di pipi. bila Rully pergi
dari rumah dan ibunya tidak ikut, Rully akan mencium kedua pipi ibunya
dan ibunya akan membalas cium pipi juga. begitupun bila Rully sampai di
rumah. Namun, ketika kelas satu SMP, Rully mulai bandel dan berani
mencium bahu ibunya, ketika ibunya sedang duduk di meja makan. biasanya
Rully berangkat sekolah mencium pipi ibunya yang masih duduk di meja
makan, berhubung ibunya selalu bangun setelah Rully siap berangkat
sekolah. maklum, nyonya rumah dengan tiga pembantu tidak perlu bangun
terlalu pagi menyiapkan sarapan.
Pertama kali Rully mencium bahu ibunya karena Rully melihat ibu selalu
memakai baju tidur dengan tali sangat tipis sehingga membuat Rully konak
dan saat itu ia tidak tahan lagi, namun ibunya memarahi Rully.
"Apaan sih? cium-cium bahu?"
"Ganti suasana, Mi. bosen cium pipi mulu."
Tetapi Miesye tetap memarahi anaknya dan tetap bersikeras mencium pipi
saja. Rully hanya cengengesan dan mencium pipi ibunya. baru dua hari
kemudian Rully mencium bahu ibunya, dan sebelum ibunya marah ia mencium
kedua pipi ibunya juga. Miesye memarahi Rully lagi, namun Rully langsung
kabur ke luar rumah untuk masuk mobil yang sudah siap dikendarai supir
pribadinya.
Rully ingin sekali bebas menciumi ibunya, namun sampai kelas 3 SMP,
tetap saja ibunya memarahi Rully tiap kali ia mencium bahu ibunya.
bahkan pernah ibunya menampar Rully. namun Rully belagak bego dan tiap
pagi ia akan mencium bahu dan pipi ibunya lalu langsung kabur ke luar.
Kini ibunya tidak memperlihatkan keinginan untuk hidup. apakah benar
ibunya tetap bersikukuh terdiam? dengan senyum jahat, Rully perlahan
memegang pundak ibunya lalu mengecup bahu ibunya.
"Mami, tuh Rully cium bahunya. Mami marah?"
ibunya tidak memberikan respon. Tiba-tiba saja kesempatan dalam
kesempitan terbentang luas bagi Rully. tiba-tiba saja Rully merasakan
dadanya bergemuruh. nafsu Rully bergelora hebat mengguncang
relung-relung hatinya, membakar darahnya yang muda dan penuh semangat.
Rully menarik nafas perlahan untuk menenangkan diri. tubuhnya gemetar
karena akalnya penuh pikiran mesum. perlahan Rully keluar dari kamar.
Rully harus melaksanakan rencananya dengan sempurna.
Rully memberitahukan supir bahwa ia tidak masuk sekolah hari itu karena
ingin menemani ibunya yang sedang stress. Ia menelpon sekolah agar tidak
dicari guru, lalu memerintahkan para pembantu menaruh sarapan di
nampan, kemudian nampan itu di bawa ke atas oleh Rully setelah ia
meminta para pembantu untuk tidak mengganggu dan masuk kamar ibu maupun
kamar Rully. Kemudian Rully ganti baju. ia memakai kaos oblong dan
celana boxer. inginnya sih telanjang, tapi kalau ketahuan pembantu kan
berabe. kemudian Rully masuk kamar ibunya lagi sambil membawa nampan dan
kemudian mengunci pintu dari dalam.
Rully menaruh nampan di meja samping tempat tidur, kemudian ia membuka
baju dan celananya sehingga bugil lalu duduk di ujung tempat tidur tepat
di belakang punggung ibunya. Rully tidak berani langsung secara vulgar
beraksi, melainkan ia memanggil ibunya lagi.
"Mi, Rully mau nemenin Mami. Sarapan dulu ya, Mi? Itu Rully bawain..."
masih tidak ada tanggapan. setelah beberapa menit membujuk ibunya, Rully akhirnya berkata,
"Rully cium bahu Mami lagi kalau Mami enggak sarapan."
Perlahan Rully mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bahu ibunya.
ibunya tidak merespon, pandangan mata ibunya hanya melekat pada jendela
yang masih tertutup tirai.
"Beneran nih ga marah? Rully cium terus nih..."
Rully beringsut tiduran di belakang ibunya dan memeluk tubuh ibunya dari
belakang. berhubung ibunya masih sedikit lebih tinggi dari Rully, maka
kontol Rully kini menekan pantat ibunya. tangan kirinya memeluk tubuh
ibunya dari atas, sementara tangan kanan Rully diselipkan dari arah
bawah tubuh ibunya. Rully mulai menciumi bahu ibunya.
pada mulanya ciuman Rully dilakukan perlahan dan ringan di atas kulit
ibunya yang putih, mulus dan wangi parfum chanel. Rully menciumi bahu
kiri ibunya dari pundak ke pangkal leher dan kembali lagi, untuk
beberapa menit Rully menikmati sensasi kehalusan bahu ibunya di
bibirnya. kemudian akhirnya Rully mencium leher ibunya, namun rambut
ibunya yang panjangnya setengah punggung tampak acak-acakan dan menutupi
lehernya. Rully melihat jepit rambut ibunya di samping bantal, dengan
enggan ia melepaskan diri dari tubuh ibunya lalu mengambil jepit rambut
itu, lalu ia menggenggam rambut ibunya yang harum shampo L'oreal dan
berkilat hitam dengan rambut yang bergelombang.
Sebelum ia merapihkan rambut ibunya, Rully membenamkan wajah di rambut
indah ibunya dan menghirup wangi mahkotanya itu. setelah puas, Rully
menggulung rambut ibunya dan menjepitnya seperti yang sering ia lihat
ibu lakukan. kini leher ibunya telanjang. Rully kemudian kembali memeluk
ibunya dari belakang dengan kedua tangannya lagi.
Kini Rully menciumi bahu ibunya lebih cepat, dan bibirnya mengecup bahu
ibunya dengan suara kecupan kecil yang hanya bisa mereka berdua dengar,
kecupan Rully kini mencapai leher ibunya, setelah beberapa saat, ia
kembali menciumi bahu untuk kemudian kembali ke leher.
"muacchh..... ibu harum banget..... mantab" bisik Rully.
Rully kemudian mulai menciumi bahu kiri bagian belikat ibunya, tali BH
yang menghalingi secara cepat ditarik ke lengan ibunya sehingga bibir
Rully mampu menjelajahi setiap jengkalnya. tak lama kecupan Rully mulai
menjelajahi punggung ibunya pula. tak ingin Rully menyia-nyiakan
kesempatan yang ada. Rully ingin menciumi sekujur tubuh ibunya! oleh
karena memeluk ibu yang tidur menyamping membuat ia tidak mempunyai
mobilitas tinggi, akhirnya Rully mengencangkan pelukan pada tubuh ibunya
lalu mendorong tubuh ibunya agar telungkup. tangan kanan Miesye yang
terjepit membuat posisi menelungkup ibunya jadi tidak sempurna, maka
Rully menarik lengan ibunya sambil mendorong ibunya dengan badannya.
akhirnya ibunya tidur telungkup.
dengan posisi merangkak bagaikan binatang, kedua kaki dan tangan menumpu
di samping badan ibunya, Rully mulai menciumi punggung ibunya. Rully
menciumi ibunya dari kiri ke kanan, ketika sampai di ujung kanan, Rully
akan mencium ke bagian bawah sedikit, untuk kemudian ia menciumi lagi ke
arah kiri. Rully tak ingin melewatkan satu bagian pun. ketika sampai di
tali BH yang horisontal dengan kaitnya, Rully membuka tiga kait BH
ibunya dengan susah payah. setelah terbuka kembali menciumi segenap
punggung ibunya dan tetap bergerak ke samping kanan kiri untuk kemudian
beringsut ke bawah sedikit dan dilanjutkan ciuman samping kanan kiri
lagi.
setelah puas menciumi sekujur punggung ibunya, Rully menatap pantat
ibunya yang berbalut celana dalam. maka ia segera membetot celana dalam
ibunya itu. setelah perjuangan beberapa menit akhirnya bagian bawah
tubuh ibunya telanjang, Rully harus berdiri di lantai untuk menarik
celana dalam ibunya.. bau memek ibu yang wangi membuat Rully tak tahan
lagi. direnggangkannya kaki ibunya sehingga ia melihat belahan memek ibu
yang rapat dengan bibir vagina yang agak menonjol keluar. di
benamkannya hidungnya di celah memek ibunya, namun berhubung Rully masih
remaja yang belum berpengalaman, bau memek ibunya yang tiba-tiba
tercium membuat Rully ejakulasi. posisi kaki Rully masih berdiri di kaki
tempat tidur sehingga sperma Rully tumpah menyemproti kaki tempat
tidur.
setelah spermanya habis dan Rully mengelap kontolnya dengan celana dalam
ibunya (yang setelah itu dilempar saja ke lantai), Rully membalikkan
tubuh ibunya. ia ingin mengenyoti payudara ibunya. setelah susah payah
lagi, akhirnya ibunya berhasil telentang. ditariknya BH ibu dan dilempar
ke lantai, payudara ibu yang sekal terlihat agak mendem karena posisi
tubuh yang tiduran. sementara, memek ibu yang rapat itu dihiasi segaris
jembut di atas bibir memeknya. sungguh ibunya seksi dan menggairahkan!
Rully berlutut di atas perut ibu, dengan kedua kaki di samping tubuh
ibunya, lalu dengan kedua tangannya ia memeras perlahan kedua bukit
milik ibunya itu. posisi kedua tangan ibu terbuka, dengan lengan dan
tangan membentuk siku-siku sehingga ketiak ibu terlihat. ternyata, ibu
memiliki bulu ketiak yang halus dan jarang, yang membuat kontol Rully
kembali tegang.
Nafsu birahi Rully kembali menggelegar. Ditibannya tubuh ibu kandungnya
itu dan dibenamkannya wajahnya di ketiak kanan ibu. bau parfum ibu
bercampur bau tubuh ibu serentak masuk ke hidung Rully dan membuat Rully
mabuk kepayang. dijilatinya ketiak ibunya sementara tangan kanannya
meremasi payudara kiri ibunya. dihisapinya bulu ketek ibunya yang halus
itu bagaikan menghisapi permen. tak jarang ia jilati sekujur ketiak
ibunya yang sedikit asem itu.
setelah ketiak kanan, gantian ketiak kiri ibunya kembali ia lumat habis.
setelah beberapa menit mengobrak-abrik ketiak ibunya, kini Rully mulai
menciumi payudara kiri ibunya. kedua tangan rully meremasi payudara ibu
yang sedang ia ciumi dan jilati. akhirnya ia mulai mencupangi bongkahan
buah dada ibunya dan tak sampai lima menit dada ibunya sudah bermandikan
ludah Rully. pentil tetek ibunya menjadi bagian paling akhir yang
dijelajahinya, ia jilati puting ibunya dan lidahnya ia putar-putar
mengitari puting itu dan tiba-tiba Rully baru menyadari bahwa kontolnya
kini menempel di sesuatu yang basah dan licin. memek ibunya!
Rully beringsut bangun dan bersimpuh di depan selangkangan ibunya,
kontolnya yang menempel di bibir memek ibunya sudah berdenyut ingin
dimasukkan. Sambil menuntun kontolnya dengan tangan kanan sehingga
sampai di memek ibunya yang ia buka dengan tangan kirinya, Rully menekan
kontolnya ke dalam lubang vagina ibunya yang kini sudah basah. setelah
sedikit kepala kontolnya menancap di lubang memek ibunya, Rully
beringsut merangkak kembali ke atas tubuh ibunya. dengan satu hentakan
keras ia menyoblos memek ibunya. memek ibunya begitu rapat sehingga
kontolnya sedikit sakit terjepit.
"Hmmmmmmmhhhh!!!!!" Miesye menggumam menahan erangan. wajahnya meringis
merasakan kontol anaknya yang tebal menghujam kehormatan miliknya. Namun
matanya tetap terpejam.
Rully terdiam ketakutan. wah, ibunya tampaknya sadar lagi. Rully menjadi
kaku tak bergerak. dilihatnya ibunya menitikan sebutir air mata dari
masing-masing matanya yang sedang terpejam. dada ibunya kini naik turun
bagaikan tersengal-sengal. Rully tidak tahu harus ngapain, ia terdiam
dengan kontol masih bersarang di memek ibu kandungnya itu. akhirnya
setelah dua menitan, nafas ibunya teratur, namun mata ibunya masih
terpejam. Rully menunggu dimarahi, namun ibunya tidak mengucapkan
apa-apa lagi.
dengan perlahan Rully beringsut mulai mengentoti perempuan yang
melahirkannya itu lagi. Melihat ibunya tidak melawan, maka diselipkannya
tangannya sehingga memeluk ibunya erat-erat, dan Rully mulai menggoyang
pantatnya maju-mundur. Miesye masih memejamkan matanya, namun kedua
kakinya bergerak memeluk pantat anaknya, sementara kedua tangannya
merengkuh kepala anak kandungnya itu.
Rully mulai menjilati puting ibunya, ibunya tetap memejamkan matanya, namun tetap memeluk Rully, dan nafas ibunya mulai memburu.
"Enak Mi? Enak Rully entotin?"
Ibunya terdiam namun tubuh ibunya perlahan ikut mengimbangi gerakan Rully.
"Memek Mami enak banget....... enak ga kontol Rully ma? Kok diem aja sih Ma?"
Ibu tetap terdiam, hanya tubuhnya yang ikut bergerak dalam irama
persetubuhan. Rully pikir mungkin ibunya malu bersetubuh dengan anak
sendiri, sehingga ibu tidak ikut mengucapkan kata-kata kotor. Setelah
beberapa menit mengajak ibunya bicara tanpa ada hasilnya, akhirnya Rully
menyerah. tampaknya ibunya memang malu, namun ibunya tidak melarang,
memarahi atau memukulnya. ini berarti ibunya tidak menolak juga.
walaupun ibunya tidak mengajaknya bicara, tapi bahasa tubuh ibunya itu
menunjukkan bahwa wanita yang melahirkannya itu ikut menikmati
persanggamaan mereka.
Lalu Rully mulai menggenjot-genjot memek ibunya dengan kontolnya. Rully
terus ngomong kotor sementara ibunya kini hanya berdesah-desah saja.
"sempit banget memek Mami.... sekarang memek Mami milik Rully..... hanya
Rully yang boleh ngentotin Mami...... Mami itu pereknya Rully......"
Kedua tubuh mereka sudah penuh keringat, kedua tubuh mereka saling
bertumbukkan, kedua payudara Miesye berguncang hebat terkadang disedot
anaknya, terkadang digenggam, terkadang bebas bergerak. Kemaluan mereka
kini basah karena cairan vagina Miesye dan keringat mereka berdua,
membuat memek sempit Miesye semakin licin. kontol Rully tidak sepanjang
ayahnya. ayahnya sekitar 18 senti, Rully 16 senti, tetapi sangat tebal,
dan kepala kontol Rully lebih besar dari batangnya, membuat vagina
Miesye seakan kepenuhan dan mau robek, sensasi yang belum pernah
dirasakan Miesye.
Ibu dan anak sedang bergumul semakin liar. pelukan mereka berdua semakin
erat seakan ingin melebur menjadi satu selamanya, sementara tubuh
mereka menyatu terjalin pada alat kelamin satu sama lain. pantat mereka
berdua kini seirama saling tarik dorong, dalam usaha merasakan
kenikmatan yang dirasakan ketika kedua kelamin lawan jenis saling
bergesekkan dengan cepat akibat lubang vagina yang mengeluarkan cairan
pelumas hingga kedua selangkangan mereka kini telah basah kuyup oleh
cairan keibuan yang keluar dari memek Miesye.
Dinding kemaluan ibu kandungnya begitu rapat dan licin, memeras sekujur
kontol Rully yang sudah tegang maksimal. Rully tak lupa menciumi leher
dan dagu ibunya, dalam usaha merengkuh bibir perempuan yang
mengandungnya selama 9 bulan itu. Namun, Miesye selalu mengelak dengan
menolehkan kepala ke kanan dan kiri, dalam usaha menunjukkan bahwa ia
tidak mau dicium anaknya sendiri. dengan gemas leher dan dagu ibunya
menjadi bahan cupangan dan jilatan sementara ibunya hanya bisa
mendesah-desah yang dilatar belakangi suara selangkangan keduanya
beradu.
bunyi dentuman dua tubuh yang sedang bersebadan memenuhi ruangan. kontol
Rully semakin cepat menggeseki lubang kencing ibunya itu. Miesye kini
menggigit bibir bawah sambil mengerang keras dengan kedua tangan kini
meremas-remas rambut anaknya yang lepek karena keringat. ingin sekali
Rully selamanya merasakan kenikmatan memek ibunya itu tanpa henti, namun
ia kini sudah hampir mencapai klimaks. tubuh ibunya yang seksi membuat
Rully tak mampu lama-lama menahan ejakulasinya.
Tiba-tiba memek Miesye menjepit keras kontol anaknya, sambil memeluk
anaknya erat-erat, Miesye orgasme memancarkan lebih banyak lagi cairan
vaginanya yang melumuri sekujur kontol anaknya dan kedua selangkangan
mereka. di lain pihak, merasakan memek ibunya menjepit keras dan
berdenyut-denyut, Rully tidak kuat lagi dan ejakulasi di dalam vagina
ibunya. akhirnya kedua tubuh mereka melemas setelah mereka orgasme dan
tak lama mereka tidur dengan posisi masih saling berpelukan menyamping.
Rully terbangun ketika matahari sedang tinggi-tingginya. tak disangka,
hari ini akhirnya ia berhasil menggauli ibu kandungnya sendiri yang
seksi ini. Dilihatnya ibunya masih telanjang dan sedang tidur
membelakanginya, tampak punggung putih ibunya dan pantatnya yang bahenol
tak tertutup kain sehelaipun. Rully memandang meja di samping tempat
tidur di hadapan ibunya, dan ternyata makanan yang dibawa Rully telah
dimakan sebagian besar, hanya sisa sedikit saja. Rupanya ibunya akhirnya
makan juga. jadi lega hati Rully.
Kamar ibunya panas. rupanya AC di matikan. Kulit tubuh ibunya yang seksi
terlihat mengkilat terbasuh oleh peluh yang keluar dari pori-porinya.
Rullypun merasa tubuhnya lengket oleh keringat. Namun, hawa panas tidak
mempengaruhi Rully sedikitpun, karena saat ini pemandangan indah tubuh
ibunya yang penuh keringat membuat kontolnya tegang kembali.
Rully memeluk ibunya. hidung Rully mencium bau tubuh ibunya yang
memiliki wangi khas, bau yang menyerang hidung secara perlahan bagaikan
sapuan angin sepoi-sepoi, namun jelas sekali tercium di hidungnya.
dihirupnya bahu ibunya. bau tubuh ibu begitu memabukkan. bau itu tercium
lebih jelas dari arah ketiak ibunya itu. ditariknya tubuh ibunya
sehingga ibunya kembali tidur telentang. ibunya membuang wajahnya ke
arah meja sehingga tidak bertemu muka dengan Rully, namun Rully dapat
melihat bahwa mata ibunya membuka sayu. tak ada emosi di wajahnya.
Rully mengangkat tangan kanan ibunya, sehingga ketiak putih ibunya yang
dihiasi sejumput kecil bulu yang jarang lagi halus dan keriting kini
terlihat jelas dan bau tubuh ibunya tercium jelas keluar dari ketiak
indah ibunya itu. Apalagi bulu ketiak ibunya itu kini basah, membuat
Rully begitu nafsu dan bahagia dapat melihatnya dengan jelas.
Rully menggaetkan kaki ke selangkangan ibunya, dengan sedikit geser
menggeser, kedua kaki ibunya yang tadi rapat kini melebar sedikit, betis
kanan Rully kini menimpa jembut dan sebagian vagina ibunya. Tangan
kanan Rully mulai mengelus-elus buah dada sebelah kanan ibunya, dan
wajah Rully mulai dibenamkan di ketiak seksi ibunya itu.
Rully pada mulanya hanya menghirupi ketiak ibunya yang basah itu saja.
sambil bernafas dalam-dalam di ketiak ibunya, Rully mengusapi bukit
payudara sebelah kanan ibunya. setiap tarikan nafas Rully, bau ketiak
ibunya tersedot hidungnya dan terekam di otaknya. tak bosan-bosannya
Rully menghirup bau ketiak ibunya itu yang makin lama semakin santer
tercium, karena tubuh ibunya kini semakin berkeringat.
Entah berapa lama Rully mengendus-endus ketiak ibunya, karena Rully
sudah melupakan segalanya kecuali aroma tubuh ibu kandungnya itu. saat
ini di pikiran Rully, hanya aroma tubuh ibunya yang berarti, hanya aroma
tubuh ibunya yang penting, sementara hal lain di dunia ini tidaklah
mempunyai arti apa-apa lagi sekarang. Betapa halus kulit payudara
ibunya, betapa keras pentil tetek ibunya dirasakan di tangannya, betapa
menggelitiknya bulu ketiak ibunya, dan betapa nikmatnya wangi ketiak
ibunya, hanya hal-hal itu yang memenuhi kepala Rully yang mesum itu.
Kemudian, Rully mulai perlahan menjilat ketiak kanan ibunya itu. lidah
Rully menyapu ketiak ibunya tanpa tergesa karena Rully ingin merasakan
seluruh bagian ketiak ibunya itu dan tidak ingin melewatkan satu mili
jua. Sementara, Miesye yang masih terdiam dan memandang ke arah lain,
tak kuasa menahan rasa menggelitik yang begitu sensual ketika lidah
anaknya mulai menyusuri ketiaknya yang sensitif itu, sehingga tak dapat
ia menahan erangan yang keluar dari mulutnya. lidah nakal anaknya itu
tak jijik menjilat ketiaknya yang sedari kemarin belum dibersihkan
karena ia belum mandi dari kemarin. Suaminya saja tidak pernah
memberikan sensualitas yang begini!
sedari pertama Rully menyentuh Miesye, perlahan-lahan birahi Miesye
mulai naik. ia tak tahu harus berbuat apa. anak kandungnya ini sudah
menggaulinya sekali, dan tampaknya belum puas juga dan sebentar lagi
akan menyetubuhinya lagi, sungguh kenikmatan yang terlarang. tetapi
entah mengapa, vaginanya kini kembali basah. Miesye sebenarnya menikmati
sentuhan anaknya itu, tetapi ia malu untuk menatap wajah Rully. Miesye
malu bila anaknya melihatnya menyambut birahi anaknya dengan birahi yang
sama, bahkan mungkin lebih. Sehingga Miesye memutuskan untuk diam saja,
tanpa membalas perkataan-perkataan kotor anaknya. Miesye hanya bisa
memeluk anaknya ketika mereka bersetubuh pertama kali, tanpa mampu
memberikan yang lebih.
Kini anaknya itu mulai menyedot-nyedot bulu ketiaknya, dan telapak
tangannya lebih keras lagi meremasi buah dada sebelah kanan Miesye,
terkadang jempol dan telunjuk anaknya itu memilin-milin putingnya yang
sudah dari tadi mengeras. Alhasil, kini vaginanya sudah basah oleh
cairan pelumas yang keluar dari bagian intimnya itu. Miesye mulai
mendesah-desah bagaikan merasakan cabe rawit yang pedas.
Tiba-tiba Rully mencaplok bibir Miesye, dan secara otomatis Miesye
membalas. Miesye sudah tak mampu lagi menahan birahinya. Miesye bergerak
ke samping dan memeluk anaknya yang dibalas pula oleh Rully, sehingga
kini mereka berciuman sambil berpelukan menyamping. Rully melihat ibunya
tetap memejamkan mata, namun ibunya kini merangkulnya sambil meremasi
rambut belakang Rully, sementara selangkangan ibunya itu kini menekan
batang kontolnya, sehingga penisnya terhimpit antara kedua tubuh mereka.
Dua insan berlainan jenis saling berangkulan erat tanpa busana sambil
berciuman dengan penuh nafsu dan terkadang lidah mereka saling menjilat
satu sama lain saling menukar dan meminum air liur satu sama lain
sebenarnya adalah hal biasa, yang menjadi luar biasa adalah bahwa yang
perempuan adalah orang yang melahirkan lelaki yang sedang bermesraan
dengan dirinya itu!
Rully merasa sedang melayang di surga. di pelukannya ada seorang wanita
dewasa yang selain cantik, seksi juga adalah ibu yang melahirkan dia.
Wanita yang centik dan seksi siapapun laki-laki normal pasti ingin
menggarapnya, tapi fakta bahwa wanita yang cantik dan seksi itu adalah
ibu yang mengandungnya selama 9 bulan dan melahirkannya membuat rasa
sensualitas yang ia rasakan dua kali lipat lebih hebat. Rully menikmati
bibir basah ibunya, bau mulut ibunya dan lidah ibunya yang secara liar
menyambut bibir dan lidahnya sendiri. tubuh ibunya yang seksi, halus dan
basah itu menempel dengan tubuhnya, secara gemas kedua telapak
tangannya mengusap-usap punggung ibunya yang panjang dari atas sampai ke
bawah ke pantat ibunya yang bulat dan kenyal, sementara kedua tangan
ibunya meremas-remas rambutnya.
Setelah entah berapa menit, tak ada dari mereka yang menghitung waktu
ketika nafsu mereka sudah menguasai diri, Rully kemudian menindih ibu
kandungnya. Sambil berciuman, tangan kanan Rully memegang batang
kontolnya sendiri, lalu mencari-cari lubang kenikmatan milik ibunya.
Miesye meraih penis anaknya yang besar itu dengan tangan kirinya lalu
menuntunnya ke depan liang surgawi miliknya.
Ketika posisinya sudah tepat, Rully menghujamkan kontolnya ke dalam memek ibu kandungnya yang sudah banjir cairan pelumas.
"Aaaaaahhhh" teriak ibunya ketika merasakan penis anaknya yang besar dan
panjang menggagahi vaginanya dan amblas dalam satu hentakkan sehingga
selangkangan mereka berdua kini menempel. Kontol anak kandungnya itu
menyumpal lubang kencingnya sehingga seluruh bagian kelaminnya serasa
diganjal. Kemaluan anaknya terasa panas menghangatkan segenap relung
vaginanya yang kini serasa gatal sekali ingin digagahi secara liar.
Untuk kedua kalinya dalam sehari, Rully, anaknya telah menyetubuhi
dirinya.
Mereka berdua berpelukan kembali, kini dengan kelamin masing-masing
menyatu. Rully menengadah dan melumat bibir ibunya lagi dengan bibirnya
sendiri sambil mulai menggoyangkan pantat maju mundur sehingga penisnya
kini mencangkuli vagina ibunya.
"Memek Mami sempiiiit.... enak banget...... tubuh Mami wangi......
seksiiiii...... Rully harus ngentotin Mami tiap hari...... harusss.....
Mami sekarang milik Rullyyyy.... Mami sekarang isteri
Rulllyyyyyyy......." Rully mulai ngomong jorok kepada ibunya sambil
menciumi bibir ibunya itu. ibunya hanya mengerang, mendesah dan
menggumam nikmat selama proses ini.
Makin lama gerakan mereka berdua makin cepat. selangkangan mereka berdua
saling bertumbukan keras sehingga bunyi tubuh ngentot terdengar cukup
keras memenuhi kamar tidur Miesye. Kedua tubuh mereka sudah basah kuyup
karena percampuran antara dua tubuh yang mengeluarkan keringat dan juga
cairan vagina yang keluar hebat akibat rangsangan yang besar.
Memek Miesye menyedot-nyedot kontol Rully seperti halnya dengan bibir
Miesye yang menyedot-nyedot bibir Rully. suara selangkangan beradu dan
suara dua bibir yang saling mengecup saling bersahutan, bagaikan
simphoni dari langit ke tujuh, menyampaikan perasaan cinta yang tabu
dalam irama musik persenggamaan yang liar.
"Terima peju Rully, Miiiii.......!!" teriak Rully ketika kontolnya
kembali memuntahkan sperma ke dalam vagina ibu kandungnya itu, memenuhi
relung-relung terdalamnya.
"Hmmmmmmmffffhhh....." Miesye merapatkan bibir sambil mengerang ketika
ia mencapai orgasme saat merasakan air mani anaknya menyemproti
rahimnya. Keduanya pun terkulai lemas.
Beberapa menit lewat. Rully masih menindih Miesye, sementara kontolnya
yang sudah lemas masih berada di dalam memek ibunya, karena belum
mengkerut secara total. Mereka masih berangkulan walau tidak seerat
tadi. Rully menarik wajahnya untuk melihat wajah cantik ibunya dengan
mata yang masih terpejam.
Rully mencium perlahan bibir ibunya. Miesye balas mencium walau masih
memejamkan mata. Lalu Rully mulai mencium ibu kandungnya dengan cara
french kiss. Walaupun mereka berdua sudah lemas, namun mereka ternyata
sama-sama menyukai berciuman. Tanpa nafsu birahi, mereka berdua kini
berciuman karena perasaan cinta.
Waktu berlalu, tak terasa sudah sekitar lima menit mereka berciuman ketika terdengar ketokan di pintu.
"Nyonya...... ini Inah...... Makan siang sudah siap, Nyonya....."
Ciuman mereka terhenti. Miesye membuka mata, dan sejenak Rully dan Miesye bertatapan.
"Bawa keatas aja pakai nampan, sebentar nampannya ada di sini...."
Miesye membebaskan diri dari Rully, lalu beranjak memakai gaun tidur
yang ada di bangku di depan meja tempat nampan tadi ditaruh oleh Rully.
Miesye kemudian membuka kunci dan kemudian pintu, hanya saja pintu
dibuka setengah, agar menutupi tempat tidur di mana Rully sedang tidur
telanjang.
"Bawa untuk Rully juga, dia lagi sakit jadi tiduran di sini." kata
Miesye kepada Bi Inah yang ada di balik pintu. setelah Bi Inah pergi
dengan nampan, Miesye menutup dan mengunci pintu itu lagi.
Miesye tak tahu harus berbuat apa, ia naik ke tempat tidur dan duduk
bersandar pada kepala tempat tidur tepat di samping Rully dan termenung
sejenak. Rully menghampiri ibunya dan menarik tali baju tidur itu hingga
bagian depan tubuh ibunya kembali telanjang. Rully merangkul ibunya
dari samping dan kemudian mencium bibir ibunya lagi. Mereka berciuman
lagi, sementara tangan kanan Rully meremasi payudara kiri ibunya itu.
Baru saja kontol Rully keras, Bi Inah sudah mengetuk pintu lagi. Miesye
bergegas mengikatkan gaun tidur lalu mengambil nampan dari Bi Inah
setelah membuka pintu setengah saja seperti tadi.
"Makan yuk?" bisik Miesye pelan, namun Rully menggeleng dan menunjuk kepada kontolnya yang tegang.
Setelah Miesye menaruh nampan di meja, Miesye melepaskan gaun tidurnya
hingga jatuh di lantai, lalu menghampiri anaknya itu. anaknya kini
sedang duduk di tengah tempat tidur. Miesye menghampiri anaknya,
berlutut dengan kedua kaki di samping dua kaki anaknya, lalu memegang
kontol anaknya dengan tangan kanan, lalu Miesye perlahan menurunkan
tubuhnya sehingga kepala kontol anaknya tepat menempel di depan lubang
memeknya. dalam satu gerakan cepat, Miesye menduduki kontol anaknya yang
masuk tanpa halangan, karena memek Miesye sudah basah diakibatkan
aktivitas ciuman mereka yang terakhir.
Kini persetubuhan mereka dilakukan perlahan. kedua tangan Miesye
merangkul kepala Rully, sementara Rully mengelus-elus tubuh Miesye dari
punggung ke pantat dan dari pantat ke punggung lagi. Mereka berdua
menatap tanpa berbicara. tatapan Miesye begitu tajam, menyiratkan rasa
birahi dan cinta yang besar. sambil saling berpandangan Miesye mulai
menggoyangkan pantatnya memutar-mutar dan kadang maju mundur.
Perlahan Miesye mendorong anak kandungnya hingga Rully rebahan. kedua
tangan Rully mulai meremasi kedua payudara Miesye yang kini terlihat
besar dan indah karena posisi duduknya. Miesye bertumpu dengan tangan di
dada anaknya. makin lama goyangan Miesye makin hebat dan remasan
anaknya semakin bertenaga. Miesye menurunkan tubuhnya ke depan hingga
payudaranya makin mendekati wajah Rully.
Rully menyambar pentil kanan ibunya dan mulai mengenyoti puting susu
ibunya itu penuh dengan perasaan nafsu. Miesye semakin keras mengerang,
sementara anak kandungnya itu mulai menjelajahi sekujur buah dadanya
dengan mulut. seluruh bagian payudaranya, baik di gundukan, celah antara
dua payudara dan puting susunya dijilati, dicupangi dan dikenyot-kenyot
anaknya itu dengan penuh nafsu. tak disangka, anaknya yang dulu menyusu
padanya untuk menghilangkan rasa lapar dengan minum ASI, kini anaknya
itu kembali menyusu padanya untuk menghilangkan rasa nafsu birahi dengan
bersenggama dengannya!
Ketika sudah mendekati puncak, Miesye menarik kepala anaknya lalu
mencium bibir anaknya lagi. sambil berciuman, Miesye orgasme dan
menggumam dalam ciuman anaknya. Ketika ibunya memeluk tubuh Rully
erat-erat dan vagina ibunya menyedoti kontolnya tak karuan cepat, Rully
kembali menyemprotkan air maninya ke dalam rahim ibunya sambil memeluk
erat tubuh seksi ibunya itu.
Mulai saat itu, Rully dan Miesye selalu berhubungan seks bila berduaan
saja. paling sering di kamar utama, kadang di kamar Rully, pernah di
ruang makan ketika para pembantu sedang keluar. Bilamana ada kesempatan
sedikit saja, Rully selalu membuang spermanya di dalam kemaluan ibunya.
Berhubung Rully menyukai bau tubuh alami ibunya, ketika mandi, Miesye
hanya boleh menggunakan shampo untuk rambut, sementara, untuk tubuh,
hanya boleh air saja. dan itupun hanya 2 kali sehari. Rully meminta
ibunya untuk senam aerobik tiap hari, dua jam sebelum Rully pulang, agar
ketika Rully sampai di rumah, Rully segera menghampiri ibunya yang
senam di kamar tidur utama tanpa menggunakan AC.
Miesye akan berdiri membelakangi anaknya itu, lalu Rully akan menjilati
tubuh penuh keringat ibunya itu dari pergelangan kaki ke atas, ke betis,
lalu ke paha. proses itu akan diulangi di kaki yang satu lagi. setelah
itu Rully akan menjilati pinggul ibunya lalu naik ke punggung. setelah
punggung, maka Rully akan menjilati dua bongkah pantat ibunya, sebelum
melanjutkan ke lubang anus ibunya. barulah Rully akan memasukkan
kontolnya ke dalam anus ibunya yang sangat sempit itu hingga akhirnya
Rully ejakulasi, namun untuk ejakulasi, penis Rully selalu dimasukkan di
mulut ibunya dan ibunya akan menelan sperma Rully. Ibunya lalu akan
menjilati penisnya hingga bersih, walaupun penis itu sudah beraroma
anusnya sendiri.
Setelah itu, Miesye akan rebah di tempat tidur dengan kedua tangan
diangkat. Rully akan menjilati kedua ketiak ibu lalu kedua tangan
ibunya. setelah itu telapak kaki lalu ke arah tulang kering dan akan
sampai ke paha ibunya. setelah itu Rully akan menjilati sekujur perut
ibunya sebelum akhirnya kedua buah dada ibunya akan ia jilati. setelah
itu, barulah Rully akan menjilati memek ibunya sampai ibunya orgasme.
Barulah setelah itu, mereka berdua akan bersenggama, kadang Rully di
atas, kadang di bawah. hingga akhirnya Rully menyirami rahim subur
ibunya.
setelah tidur siang, maka Rully akan belajar di kamarnya, sementara
ibunya akan ikut. Biasanya, sambil duduk bersandarkan kepala tempat
tidur, mereka akan bergandengan bersebelahan tanpa busana. terkadang
Rully akan horny waktu belajar, dan mereka akan ngentot dulu, baru Rully
melanjutkan belajar.
Setelah selesai makan malam dan ada waktu luang, maka mereka akan
kembali ke kamar ibunya, lalu menonton TV sambil bugil. Biasanya Rully
akan menciumi dan menjilati tubuh ibunya ketika ibunya nonton sinetron,
bahkan pernah Rully menganal ibunya ketika ibunya asyik menonton.
terkadang ibunya membalas, terkadang kalau lagi seru nonton, ibunya akan
diam saja sementara anaknya asyik mengocok anusnya yang sudah dilumuri
vaselin.
Sebelum tidur mereka akan bersetubuh, kadang sekali, kadang dua kali,
kadang tiga kali. tergantung kontol Rully masih sanggup atau tidak.
Biasanya setelah itu, Rully akan tertidur dengan menempelkan hidung di
ketiak ibunya atau di memek ibunya.
Alhasil, dua bulan kemudian Miesye hamil.
Tak lama proses pindah negara di mulai Miesye. Mereka mempunyai
apartemen di sana, dan dengan dalih tak tahan dengan situasi di
Indonesia yang tidak kondusif, mereka mulai tinggal di Belanda setelah
usia kandung Miesye 4 bulan. Ketika anak pertama mereka lahir, mereka
menikah, karena usia matang untuk seks / menikah di Belanda adalah 16
tahun, dan pernikahan sedarah dimungkingkan.
Rully dan Miesye mempunyai 3 anak, 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. dan mereka hidup bahagia selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar